Catatan

Tunjukkan catatan dari April, 2017

Al-Ma'un: Menjadi benar pada jasad dan jiwa

بسم الله الرحمن الرحيم "Adakah engkau melihat kepada orang-orang yang mendustakan agama?" Allah menarik perhatian RasulNya saw, dan umumnya kita semua melalui sebuah pertanyaan. Siapa orang-orang yang mendustakan agama? Ad-Din juga pada pandangan lain membawa maksud Hari Kebangkitan itu sendiri. Kedua-duanya adalah makna yang tidak bertentangan. Kerana beriman dengan Islam itu sendiri meyakini pada hari akhirat. Apa yang akan terlintas pada akal kita? Mereka itulah manusia yang menolak dengan keras anak-anak yatim. Melihat sahaja anak-anak yatim sudah benci, apatah lagi membantu dan memperlakukan dengan baik. Jika menjadi wakil hartanya anak-anak itu, harta itu juga akan diambilnya tanpa hak. Mereka itu jugalah orang yang tidak menganjurkan kepada memberi makan kepada orang-orang miskin. Bukan tidak memberi makan, bahkan menghalang orang lain dari memberi makan kepada orang-orang yang memerlukan. Sungguh busuknya jiwa mereka sehingga begitu sekali! Manusia yang m...

Usrah yang dirindukan, kerana yang kini tidak lagi begitu

Seusai pertemuan mingguan kami, kami biasa akan berbincang-bincang tentang perihal anak-anak usrah, program tarbiyyah serta hal-hal peribadi lain. Seorang ikhwah yang dikasihi bertanya padaku, "Akhi, macam mana nak push anak usrah ana? Ada yang agak susah nak beri komitmen." Lebih kurang begitu maksudnya. Memahami sedikit sebanyak tentang latar usrahnya, aku pun memberi pandangan: " Kalau enta nak adik-adik bagi komitmen, enta perlu bina hubungan dengan dia. Treat them individually. Banyakkan berjumpa diluar liqa. Jumpa one-on-one, hati ke hati.." " Enta pun kena fahamkan mereka kepentingan usrah ni. Sebagaimana enta nak mereka faham kenapa perlunya kepada usrah, enta sendiri pun kenalah faham kenapa enta sendiri join usrah." Dia pun tersenyum seraya setuju. Lebih kurang begitulah perbualan kami yang asalnya lebih panjang lebar tapi kuringkaskan atas sebab memenuhi tujuan penulisan ini. Betul ikhwah, boleh jadi tak bergeraknya dakwah kita a...

Double standard

Dalam urusan dunia kita sungguh-sungguh. Nak makan pun kena cari. Takkanlah dalam urusan hidayah dan iman kita nak tunggu 'sampai seru' tanpa berbuat apa-apa? #banyakcantikabangawak #akupunsamaje #kosongkosong #dakwahtakkanpernahdonesampaimati #hashtaglagipanjangdaripost

Update status

Peristiwa mi'raj seharusnya menginsafkan kita kerana naiknya sang Rasul ke langit tertinggi, antara tujuan yang besar adalah pensyariatan solat fardhu 5 kali sehari. Pada peringkat awal sang Nabi diperintahkan akan 50 kali solat sehari, lalu Musa alaihis salam atas pengalamannya yang lebih lama menjadi Rasul (ketika itu berbanding nabi saw) dan pernah berbicara dengan Allah meminta sang Rasul berunding dengan Rabb agar diturunkan bilangan itu. "Ummatmu tidak akan mampu." Lalu dari 50 menjadi 5. Proses yang berulang. Dan akhirnya sang Rasul tidak lagi meminta kerana terlalu malu. Hal ini adalah satu peringatan penting akan status sebenar kita diberi nyawa dan hidup hari ini hakikatnya hanyalah sebagai hamba Allah. "Tidak Aku ciptakan jin dan manusia, tidak lain dan tidak bukan adalah untuk mengabdikan diri padaKu" Namun atas rahmat dan kasihnya Tuhan memberikan kita pahala yang sebanding dengan 50 kali solat. Dan itupun, adakalanya kita masih lalai dan lek...

Cita-cita

"Kamu kena jadi pakar dalam bidang kamu.." ustaz Sofi Aku akan buktikan.

Peace of mind is a great blessing

Whenever we rethink of why are we doing anything, it will always goes back to the purpose of doing it. It always beg the question "why am I doing this?" For example, why am I working for money? We would say the money will feed us, buys us protection from danger in life. I can support my family and make them comfortable. Whatever we do, it would come back to gain the peace of mind. In the Quran, in many surahs Allah stated many of His blessings in jannah, some of those are in surah an-Naba': the believers will obtain gardens with rivers flowing underneath, lushes of delicious fruits as grapes, and of drinks that are wholesome, and of beautiful young women. Allah also mentions that there will be no vulgar words spoken nor any falsehood. I raised a question, particularly on the last point. Why is there no ill speech in heaven? Dr HAMKA, in his Tafsir al-Azhar explained that whenever we visualized the same condition ie beautiful young women and men with drinks as wi...